入門者向け基礎から始める3か月学習プログラム

寓話でインドネシア語 Vol.21 LEGENDA TADULAKO BULILI ~ Dongeng Sulawesi Tengah(TADULAKO BULILI伝説 – 中央スラウェシの寓話)

まずは動画を一度見て、大体の内容を確認しましょう。分からない単語は放置で良いです。その後に音声を流しながら文字お越しの文章を追います。分からない単語がチェックできた時点で、もう一度動画を観る⇒音声を流す作業をしてください。最後に音声を流して情景やストーリーをイメージできるようになるまで何度も繰り返しましょう。音声だけを聞いて分からない単語や表現がなくなったら次の動画を観ましょう。

文字起こし

Legenda Tadulako Bulili – Cerita Rakyat Sulawesi Tengah

Pada zaman dahulu kala tersebutlah sebuah desa yang bernama Bulili.

Desa tersebut dipimpin oleh tiga orang Tadulako.

Tadulako artinya adalah panglima perang.

Panglima perang ini tidak hanya bertanggung jawab terhadap keselamatan desa, tetapi juga berperan sebagai pengambil keputusan-keputusan penting bagi warga desanya.

Ketiga Tadulako tersebut berhasil membuat desa Bulili menjadi aman, tenteram dan damai.

Cerita rakyat tentang tiga Tadulako tersebut berasal dari provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi ini beribukota di kota Palu.

Bagaimana kisah tiga Tadulako tersebut dalam memimpin desa Bulili?

Mari kita simak bersama dalam cerita berikut ini.

Tiga Tadulako yang memimpin desa Bulili adalah Banta’ili, Makeku dan Molofe.

Tiga Tadulako tersebut seperti para Tadulako lainnya merupakan orang yang arif dan bijaksana.

Mereka tidak hanya ahli dalam berperang tetapi juga mampu memberikan solusi bagi warganya yang sedang mengalami kesulitan.

Di desa Bulili tersebut tinggallah seorang gadis yang sangat jelita.

Gadis tersebut bernama Moro.

Kecantikan Moro terkenal hingga ke pelosok negeri.

Kecantikan Moro terdengar hingga ke istana Raja Sigi.

Raja Sigi segera mengirimkan utusannya menemui ayah Moro untuk melamar.

“Maafkan kami, Tuan-tuan. Kami belum bisa memutuskan mengenai masalah lamaran ini. Mohon tuan-tuan menunggu kami berunding dahulu dengan para Tadulako.”

“Baiklah kami menghargai adat yang berlaku di desa ini. Kami bersedia menunggu keputusan dari para Tadulako.”

Meskipun putrinya dilamar oleh raja, ayah Moro tidak serta-merta menerima lamaran tersebut.

Ayah Moro segera menemui para Tadulako membicarakan perihal lamaran Raja Sigi tersebut.

Para Tadulako ternyata menyetujui lamaran Raja Sigi terhadap Moro.

Rombongan Raja Sigi segera datang ke desa Bulili untuk melangsungkan pernikahan dengan Moro.

Pesta pernikahan digelar secara besar-besaran.

Setelah menikah Raja Sigi memutuskan untuk tinggal di desa Bulili.

Tidak terasa waktu berjalan hingga Moro hamil tujuh bulan.

“Adinda, maafkan Kanda. Ada urusan kerajaan yang sangat mendesak. Kakanda harus segera kembali ke istana untuk menyelesaikannya.

Kakanda berjanji akan kembali secepatnya sebelum anak kita lahir.”

“Baiklah, Kakanda. Adinda akan menunggu kedatangan Kakanda.”

Dua bulan berlalu tetapi Raja Sigi tidak kunjung kembali ke Bulili.

Usia kandungan Moro semakin besar dan akhirnya lahirlah seorang bayi laki-laki.

Melihat Raja Sigi yang tidak kunjung kembali dari istana, ayah Moro pun segera menemui para Tadulako.

Para Tadulako memutuskan menemui Raja Sigi.

Tadulako Banta’ili dan Tadulako Makeku yang mendapatkan tugas tersebut.

Tadulako Banta’ili dan Makeku segera berangkat ke istana Raja Sigi.

Namun bukannya sambutan ramah yang mereka terima.

“Hei kalian berdua! Ada apa datang ke sini.”

“Maaf, Yang Mulia Raja Sigi. Apa tidak sebaiknya kita berbicara di dalam istana.”

“Tidak perlu! Katakan saja apa maksud kalian datang ke sini.”

“Maaf baginda kedatangan kami kesini adalah untuk menyampaikan kabar gembira bahwa permaisuri telah melahirkan bayi laki-laki.

Karena itu kami bermaksud meminta satu lumbung padi untuk putra baginda yang baru saja lahir.”

Mendengar berita baik tersebut Raja Sigi bukannya gembira, tetapi justru sangat marah.

“Ah! Kalian jangan menipuku! Pasti penduduk Bulili sedang kelaparan sekarang sehingga kalian meminta lumbung padiku.”

“Baginda yang kami sampaikan ini adalah benar adanya. Lumbung padi itu adalah untuk putra baginda sendiri, bukan untuk penduduk kampung Banta’ili.”

Raja Sigi sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

“Baiklah jika kalian menginginkan lumbung padi, ambillah di belakang sana, itu pun jika kalian mampu membawanya.”

Tadulako Banta’ili dan Makeku sangat marah karena telah diremehkan oleh Raja Sigi.

Tanpa bicara mereka langsung pergi ke belakang istana dan mengangkat lumbung padi yang sangat besar.

Tadulako Banta’ili dan Makeku membawa lumbung padi tersebut melewati depan Raja Sigi tanpa berbicara sedikit pun.

Raja Sigi sangat terkejut dan tidak percaya kedua Tadulako tersebut mampu mengangkat lumbung padi yang sangat besar.

Menyadari lumbung padinya dibawa lari, Raja Sigi segera memerintahkan para prajuritnya mengejar kedua Tadulako tersebut.

Para prajurit istana segera mengejar kedua Tadulako tersebut.

Tadulako Banta’ili dan Makeku berlari kencang sambil membawa lumbung padi.

Para prajurit istana mengejar di belakangnya.

Meskipun membawa lumbung padi yang sangat besar, tapi pergerakan kedua Tadulako tersebut sangat gesit, para prajurit

kesulitan mengejarnya.

Para prajurit istana kemudian melepaskan anak panah ke arah kedua Tadulako tersebut.

Anehnya meskipun ratusan anak panah menyerbu, tapi tak ada satu pun yang bisa mengenai kedua Tadulako tersebut.

Hingga akhirnya sebuah sungai besar berada di depan Tadulako Banta’ili dan kedua Tadulako tersebut bukannya berhenti, tetapi

malah melompati sungai besar itu sambil membawa lumbung padi.

Para prajurit terheran-heran melihat kedua Tadulako itu mampu melompati sungai yang besar sambil membawa lumbung padi yang besar.

Para prajurit berusaha menyeberangi sungai tersebut, tiba-tiba puluhan ekor buaya yang sangat besar muncul.

Para prajurit ketakutan dan lari tunggang-langgang kembali ke istana.
Tadulako Banta’ili dan Makeku berhasil membawa lumbung padi itu ke Bulili dan meletakannya di samping rumah Moro.

SELESAI

覚えたい重要単語

  • Panglima perang: 武将
  • Bertanggung jawab: 責任を持つ
  • Berperan: 役割を果たす
  • Pengambil keputusan: 意思決定者
  • Jelita: 美しい
  • Melamar: プロポーズする
  • Berunding: 相談する
  • Adat: 習慣
  • Serta-merta: すぐに
  • Kandungan: 子宮
  • Melahirkan: 産む
  • Lumbung padi: 穀倉
  • Kelaparan: 干乾し
  • Diremehkan: 見下される
  • Mengejar: 追いかける
  • Anak panah: 矢
  • Terheran-heran: 閉口
  • Tunggang-langgang: あたふたする、行ったり来たりする

日本語訳付き

ここから先はJLC会員限定公開となります。

ご覧いただくにはパスワードが必要です。パスワードはJLC限定FBグループの今月のzoomパスワードと同様です。会員の方はJLCのFBグループをご確認ください。

コメントを残す

メールアドレスが公開されることはありません。 が付いている欄は必須項目です

このサイトはスパムを低減するために Akismet を使っています。コメントデータの処理方法の詳細はこちらをご覧ください

\もっとインドネシアを知りたいひとはこちら/

メルマガやSNSでは、インドネシア語学習に役立つ最新情報やコンテンツをお届け!是非チェックしてみてくださいね。