入門者向け基礎から始める3か月学習プログラム

寓話でインドネシア語 Vol.17 KISAH SI PENYUMPIT ~ Dongeng Bangka Belitung(吹き矢吹きの物語~Bangka Belitungの寓話)

まずは動画を一度見て、大体の内容を確認しましょう。分からない単語は放置で良いです。その後に音声を流しながら文字お越しの文章を追います。分からない単語がチェックできた時点で、もう一度動画を観る⇒音声を流す作業をしてください。最後に音声を流して情景やストーリーをイメージできるようになるまで何度も繰り返しましょう。音声だけを聞いて分からない単語や表現がなくなったら次の動画を観ましょう。

文字起こし

Kisah si Penyumpit – Cerita dari Provinsi Bangka-Belitung

Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda miskin yang tinggal sendirian di sebuah gubuk reot.

Tidak ada yang mengetahui nama pemuda itu.

Semua warga kampung memanggilnya dengan nama si Penyumpit.

Kedua orang tua si Penyumpit sudah meninggal dunia sejak lama.

Meski hidup miskin dan sebatang kara, tidak terlihat kesedihan dari si Penyumpit.

Dia adalah pemuda yang selalu ceria, ramah, dan suka menolong siapa saja yang membutuhkannya.

Selain dikenal sebagai ahli menyumpit, pemuda itu juga dikenal ahli dalam bidang pengobatan.

Cerita tentang si Penyumpit ini berasal dari Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.

Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung merupakan pemekaran dari Provinsi Sumatera Selatan.

Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung diresmikan pada 21 November 2000 dan beribukota di Pangkal Pinang.

Kampung tempat tinggal si Penyumpit itu dipimpin oleh kepala desa yang bernama Pak Raje.

Dia adalah seorang kepala desa yang sombong dan angkuh, serta dikenal suka menyalahgunakan jabatannya.

Pagi itu Pak Raje datang ke kebun singkongnya yang hampir panen.

Alangkah terkejutnya dia melihat kebun singkong porak-poranda akibat diserang babi hutan.

Pak Raje pun berpikir keras memikirkan cara mengatasi serangan babi hutan tersebut.

Pak Raje sepertinya sudah menemukan jalan keluar.

“Hai, Penyumpit! Apa kabarmu hari ini?”

“Wah, baik sekali, Pak Raje. Ada apa Pak Raje datang kemari?”

“Jadi begini, Penyumpit, dahulu ayahmu masih memiliki utang padaku dan belum membayarnya. Karena itu sebagai anaknya, kamulah yang harus membayarnya.”

“Wah, benarkah itu, Pak Raje? Tapi aku tidak punya uang. Bagaimana aku harus membayarnya?”

“Penyumpit, aku ini kepala desa yang sangat peduli dengan kesusahan warga. Karena itu kamu tidak perlu membayar menggunakan uang.

Kamu cukup menjaga kebun singkongku agar tidak diserang babi hutan. Bagaimana? Kamu bersedia?”

“Hmm… ya, baiklah, Pak Raje. Lagi pula aku tidak punya pilihan lain.”

“Nah, mulai nanti malam, kamu bisa memulai pekerjaanmu. Awas, jangan sampai kebun singkongku yang lain dirusak babi hutan.

Atau utang ayahmu akan tambah lagi dengan biaya mengganti kerugian.”

Malam harinya si Penyumpit memulai pekerjaannya.

Dia mengawasi kebun singkong milik Pak Raje.

Malam pun semakin larut.

Si Penyumpit menahan kantuknya sambil terus mengawasi kebun singkong tersebut.

“Tiba-tiba saja si Penyumpit mendengar suara babi hutan dari kejauhan.”

Si Penyumpit berjalan mengendap-endap di rerimbunan pohon singkong, mencari asal-muasal suara babi hutan itu.

Dari arah hutan nan lebat si Penyumpit melihat sekawanan babi hutan berjalan menuju ke arahnya.

Sambil merunduk, si Penyumpit menyiapkan sumpitnya menunggu kawanan babi itu mendekat.

Si Penyumpit melepaskan salah satu anak sumpitnya.

Seekor babi hutan terkena di kakinya.

Anehnya, kawanan babi hutan itu tidak melawan.

Mereka justru ketakutan dan lari ke dalam hutan.

Akhirnya pagi pun tiba.

Setelah keadaan mulai terang, si Penyumpit mencari anak sumpitnya yang mengenai salah satu babi hutan tersebut.

Namun, bukan anak sumpit yang ditemukan.

Justru ceceran darah menuju ke arah hutan.

Si Penyumpit segera mengikuti ceceran darah ke dalam hutan untuk menemukan anak sumpitnya yang hilang.

Bukan anak sumpit yang ditemukannya, justru sebuah gua.

Si Penyumpit juga melihat ceceran darah masuk ke dalam gua.

Si Penyumpit masuk ke dalam gua dan melihat dua ekor babi hutan.

Seekor babi hutan terlihat tergeletak dengan anak sumpit di kakinya.

“Siapa kamu? Bagaimana bisa sampai ke sini?”

“Bagaimana mungkin babi hutan bisa bicara?”

“Tentu saja. Kami adalah babi hutan penunggu hutan ini. Kami bisa bicara kepada manusia yang kami kehendaki. Sekarang katakan siapa dirimu?”

“Orang-orang memanggil saya si Penyumpit. Saya kemari mencari anak sumpit yang menancap di kaki seekor babi hutan.”

“Anak sumpitmu menancap di kaki putriku! Lihatlah, dia sangat kesakitan!”

“Saya sungguh minta maaf. Saya hanya menjaga kebun milik kepala desa kami.”

“Anak muda, jika manusia tidak serakah menebangi hutan, hingga persediaan makanan kami habis, maka kami tidak akan

mengganggu kebun milik manusia.

Apa yang kami lakukan hanyalah mencari makan untuk sekadar bertahan hidup.”

“Oh ya, saya memiliki sedikit pengetahuan dalam pengobatan.”

“Ah… ah! Hikss… Aaa…”

“Nah, obat ini akan membuat luka akibat sumpit ini cepat kering. Sehari atau dua hari keadaannya akan pulih kembali.”

“Terima kasih, anak muda. Kamu adalah manusia yang berbudi baik. Sebagai ucapan terima kasih, terimalah bungkusan ini.

Anggaplah ini sebagai tanda terima kasih kami.”

“Apa isi bungkusan ini?”

“Ini adalah batu dan logam. Jangan membukanya sebelum kamu sampai di rumah.”

Si Penyumpit pun sampai di rumahnya.

Dia segera duduk di depan rumahnya untuk beristirahat.

Tiba-tiba dia teringat sebuah buntalan yang diberikan oleh babi hutan.

“Wah… ternyata berlian dan emas. Jadi ini yang dimaksud sebagai batu dan logam oleh babi hutan itu.”

Si Penyumpit pun bisa membeli rumah besar dan membayarkan utang almarhum ayahnya kepada Pak Raje.

Meskipun dia tahu bahwa utang almarhum ayahnya hanyalah siasat licik Pak Raje agar bisa mempekerjakan orang tanpa membayar upah.

Pagi itu Pak Raje mendatangi rumah baru si Penyumpit.

“Hai, Penyumpit! Sudah hidup enak kau rupanya.”

“Hehe. Pak Raje, hidup enak itu hanya soal kita pandai bersyukur atau tidak.”

“Hmm… ngomong-ngomong soal hartamu yang melimpah ini, dari mana kamu bisa mendapatkan secara tiba-tiba?”

“Oh… itu…”

Si Penyumpit pun segera menceritakan kejadian yang dialaminya.

Rupanya, Pak Raje juga ingin mendapatkan harta melimpah seperti si Penyumpit.

Malam harinya, tampak Pak Raje bersiap dengan sumpitnya menunggu kedatangan babi hutan.

Pak Raje sangat gembira ketika melihat sekawanan babi hutan datang.

Dia segera menyumpit salah satunya.

Seekor babi hutan jatuh dan mengerang kesakitan.

“Aaa…”

Tetapi, tidak seperti cerita si Penyumpit, kawanan babi hutan itu tidak melarikan diri.

Mereka justru melihat dengan marah kepada Pak Raje.

Kawanan babi hutan itu pun segera menyerang Pak Raje.

“Tolong… tolomg… tolong… tolong… buka pintu! Buka! Buka!

“A… Ayah! Kenapa?”

“Cepat panggil si Penyumpit! Suruh datang kemari! Cepat!”

Si Penyumpit segera datang.

Dia sangat heran melihat Pak Raje penuh luka di tubuhnya.

Setelah mengetahui penyebab luka Pak Raje, si Penyumpit pun segera meramu obat.

“Hai, Penyumpit! Maafkan aku… aku telah membohongimu. Almarhum ayahmu tidak pernah punya utang padaku.

Dan selama ini aku juga menyesal telah berperilaku buruk, suka menyalahgunakan jabatan sebagai kepala desa.

Aku sangat malu… huhuhu…”

“Sudahlah, Pak Raje. Semua orang pasti pernah berbuat salah.”

“Penyumpit, bagaimana jika engkau aku nikahkan sama putri bungsuku? Kamu bersedia, kan?”

Setelah sembuh, Pak Raje pun berubah menjadi kepala desa yang sangat baik dan memperhatikan keadaan warganya.

Pak Raje juga menikahkan si Penyumpit dengan putri bungsunya.

Sejak saat itu tidak ada lagi babi hutan yang merusak kebun atau ladang.

Pak Raje melarang warganya menebangi pohon di hutan karena akan merusak habitat hewan maupun tumbuhan.

覚えたい重要単語

  • Penyumpit: 吹矢をする人 (原型:sumpit: 吹矢)
  • Pengobatan: 治療 (原型:obat:薬)
  • Pemekaran: 分割した (原型:mekar:咲く)
  • Sombong: 高慢
  • Angkuh: 横柄
  • Menyalahgunakan: 誤用
  • Singkong: 山芋
  • Panen: 収穫
  • Porak-poranda: ぐちゃぐちゃ
  • Babi hutan: 猪
  • Jalan keluar: 解決方法
  • Utang: 借金
  • Menahan kantuk: 眠気を保持する
  • Mengendap-endap: 忍び寄る
  • Asal-muasal: 起源
  • Sekawanan: 群れ
  • Anak sumpit: 吹矢の矢
  • Ceceran darah: 血のこぼれ
  • Menebangi: 切り倒す
  • Pengetahuan: 知識
  • Pulih: 回復した
  • Berbudi baik: 高潔な
  • Batu: 石
  • Logam: 金属
  • Buntalan: 束ねた物
  • Almarhum: 故人
  • Siasat: 作戦
  • Licik: ずるい
  • Ladang: 畑
  • Habitat: 生息地

日本語訳付き

ここから先はJLC会員限定公開となります。

ご覧いただくにはパスワードが必要です。パスワードはJLC限定FBグループの今月のzoomパスワードと同様です。会員の方はJLCのFBグループをご確認ください。

コメントを残す

メールアドレスが公開されることはありません。 が付いている欄は必須項目です

このサイトはスパムを低減するために Akismet を使っています。コメントデータの処理方法の詳細はこちらをご覧ください

\もっとインドネシアを知りたいひとはこちら/

メルマガやSNSでは、インドネシア語学習に役立つ最新情報やコンテンツをお届け!是非チェックしてみてくださいね。